BISNIS

Hary Tanoesoedibjo: "Dulu Saya Anak Pemalas"

CEO MNC Hary Tanoesoedibjo berbagai kisah suksesnya.

Sabtu, 10 November 2012, 15:40 Antique, Nina Rahayu

VIVAnews - CEO PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) Hary Tanoesoedibjo berbagai kisah suksesnya di acara Seminar Motivasi Indonesia Luar Biasa 'The Hero Spirit of Enterpreneurship'.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang kini berusia 46 tahun ini menceritakan suka dukanya dalam meniti karir.
"Saya awalnya adalah anak yang pemalas, bahkan waktu SMA saya pernah dihukum karena berantem membela mantan pacar," kata Hary di Jakarta, Sabtu 10 November 2012.
Hary meraih Bachelor of Commerce (Honours) dari Carleton University, Ottawa-Kanada, pada 1988 dan bergelar Master of Business Administration dari Ottawa University, Ottawa-Kanada pada 1989 ini memulai usahanya pada tahun 1990, dengan membangun perusahaan Bakti Investama.
"Saya dari dulu ingin jadi enterpreneurship, dan untuk menjadi tujuan itu, saya terus fokus dan dislipin. Anda juga pasti bisa melakukan itu," ujarnya.
Menurutnya, kunci sukses pertama adalah fokus dengan tujuan. Jika mengalami kegagalan, jangan mudah menyerah karena sukses itu tidak instan dan butuh proses.
"Tujuan kita harus jelas dan fokus serta jangan berhenti sebelum tujuan itu tercapa. Namun, kita harus ingat sukses besar adalah akumulasi dari sukses yang kecil-kecil," Hary menambahkan.
Kunci sukses kedua, kata dia, adalah berdoa. Sebab, berdoa adalah kekuatan dari spritual. Sebelum mencapai tujuan, berdoa adalah ritual yang tidak bisa dipisahkan.
"Istri saya banyak berdoa untuk saya. Biasanya sebelum goal dalam tujuan, itu kita butuh wisdom. Kita harus banyak berdoa, power of pray very strong," ujar Hary.
Dia menambahkan, sukses kunci yang ketiga adalah membangun karakter yang baik, untuk selalu maju mencapai tujuan yang jelas.
Untuk mencapai tujuan jelas, lanjutnya, hal utama yang harus dilakukan adalah fokus pada kualitas bukan kuantitas. "Banyak orang cari uang, tetapi kalau saya bekerja uang nomer dua, karena yang pertama adalah kualitas," tegasnya.
Kunci sukses yang keempat adalah displin untuk komitmen. Sebab, komitmen yang kuat menghasilkan mental dan fisik yang kuat. "Intinya kita harus berubah, karena musuh terbesar dalam hidup adalah diri kita sendiri," tutur Hary