Tangkap Novel di KPK, Polisi Dinilai Bak Gerebek Teroris & Bergaya Preman
"Dari yang diungkap teman-teman di KPK jelas janggal, kenapa sekarang baru disidik sudah 8 tahun lalu, katanya ada laporan keluarga korban, ternyata keluarga korban tidak pernah melapor," kata Direktur Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar.
Hal itu dikatakan Zainal saat dihubungi detikcom, Minggu (7/10/2012).
Zainal menambahkan, polisi yang ingin menciduk Novel di Gedung KPK juga dipertanyakan dan membuat orang menduga-duga, apakah tindakan ini menjadi serangan balik dari polisi.
"Ini kan perilaku polisi sendiri, ditangkapnya kok di KPK? Bisa jadi banyak kemudian yang menduga, berkaitan dengan pertunjukan kepolisian yang menakut-nakuti KPK, ini kemarahan polisi. Kalau si Novel bersalah, menangkapnya nggak usah kaya preman begitu, kaya menggerebek teroris," jelas Zainal.
Ketegangan antara KPK dan Polri kembali terjadi ketika personel Polda Bengkulu dan Polda Metro Jaya hendak menangkap Novel di gedung KPK. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menganggap penangkapan Novel adalah kriminalisasi terhadap komisinya.
Sementara pihak Polri berkukuh tengah melakukan penegakan hukum atas Novel yang tersangkut kasus penganiayaan hingga menyebabkan satu tersangka pencuri sarang burung walet tewas. Atas ketegangan ini Menko Polhukam akan memediasi pimpinan KPK dan Polri.
(nwk/nrl)
http://news.detik.com/read/2012/10/07/125833/2056639/10/tangkap-novel-di-kpk-polisi-dinilai-bak-gerebek-teroris-bergaya-preman?9911012